Psikologi Umum Pertemuan Ke-9 : Perkembangan Awal Psikologi Modern

 Psikologi Umum Pertemuan ke-9

 Oleh Ibu Diny Amenike, S.Psi., M.Psi,.Psikolog.

 Selasa, 09 November 2021


PERKEMBANGAN AWAL PSIKOLOGI MODERN 



Pada blog-blog sebelumnya kita sudah membahas mengenai sejarah perkembangan ilmu psikologi. Nah, kali ini aku akan membahas bagaimana sih perkembangan psikologi sehingga bisa menjadi suatu ilmu yang modern atau disiplin ilmu yang berdiri sendiri ?

Psikologi sebagai suatu ilmu mandiri lahir melalui berbagai eksperimen-eksperimen ilmiah yang dilakukan oleh  para ahli. Yang pada akhirnya, pada abad ke-19 terjadi pembaharuan dalam psikologi yang ditandai dengan didirikannya sebuah laboratorium psikologi pertama di Leibniz, Jerman tepatnya pada tahun 1879. Dengan didirikannya laboratorium psikologi ini menjadi titik awal berdirinya psikologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yang mandiri atau modern.

Ada dua pembahasan penting dalam psikologi modern yaitu :

1.  Psychology as natural science

2. Psychology as human science

Tokoh-tokoh psikologi modern diantaranya : 

1. Wilhelm Wundt (1832-1920)  : Wundt dikenal sebagai bapak psikologi modern, karena ialah pencetus berdirinya laboratorium psikologi pertama di Leibniz yang sekarang dikenal sebagai Institute of Experimental Psychology. Wundt dalam penelitiannya mengutamakan metode eksperimental untuk analisis isi mental dari subjeknya yaitu metode introspeksi. Metode Wundt ini fokus mengkaji fenomena mental yang dihasilkan dari sensasi dan persepsi. Ada tiga teori perasaan yang terkenal dari Wundt yaitu : 

  • Pleasant - Unpleasant
  • Strain - Relaxation
  • Excitement - Calm
Wundt juga melakukan penelitian mengenai attention, yaitu proses mental yang menciptakan fokus dalam kesadaran. Kontribusi wundt dalam psikologi struktural diantaranya :
  • Mendorong psikologi ke dalam sains
  • Introspeksi sebagai metode diuji dan gagal
  • Sebagai jangkar oposisi bagi perkembangan selanjutnya dalam psikologi
2. Edward Bradford Titchener (1867-1927)  : Sebenarnya metode Titchener dalam penelitiannya tetap menggunakan metode introspeksi Wundt tadi, tetapi bedanya Titchener lebih fokus kepada elemen-elemen penyusun sensasi. Sehingga lahirlah aliran baru dalam psikologi yaitu strukturalism. Titchener mendefinisikan ada tiga fenomena mental, yaitu sensation, image, dan affection. Teori yang disampaikan Titchener menekankan kepada ilmu murni bukan pada ilmu praktis, sehingga teori-teorinya tersebut tidak bertahan lama.

3. Franz Brentano (1838-1917) : Brentano menentang strukturalisme Titchener dan mendukung teori-toeri Wundt. Brentano menggunakan metode Phenomological Introspection, yaitu metode yang fokus kepada pengalaman-pengalaman yang penting dari subjek. Menurutnya ada dua hal yang penting dalam proses mental seseorang yaitu Intentionally dan Act Psychology. Intentionally yaitu setiap proses mental yang terjadi menggabungkan beberapa hal di luarnya. Dan Act Psychology yaitu proses mental yang terjadi selalu ditujukan untuk beberapa fungsi, seperti menilai, mengingat, mengharapkan, menyimpulkan, meragukan, mencintai, membenci, dan berharap. 

4. Carl Stumpf (1848-1936) : Stumpf memfokuskan perhatiannya pada kedalaman persepsi dan mencetuskan istilah tone psychology. Objek studi psikologi yang tepat menurut Stumpf adalah fenomena mental, bukan elemen kesadaran. 

5. Edmund Husserl (1859-1938) : Hussert mengemukakan teori Pure Phenomological, yaitu menemukan esensi dari sebuah proses mental. Ada dua jenis metode yang digunakan Husser untuk menemukan esensi dari proses mental tersebut, yaitu metode yang terfokus pada intensionality dan metode yang terfokus pada proses yang dialami subjek secara subjektif.

6. Oswald Kulpe (1862-1915) : Kulpe mengemukakan teori Imageless thought, yaitu bahwa tidak semua pemikiran manusia membutuhkan image dalam prosesnya.Ia juga mengajukan pemikiran tentang mental set dan attention.

7. Han Vaihinger (1852-1933) : Vaihinger percaya bahwa semua yang pernah kita alami secara langsung adalah sebuah sensasi. Ia juga mengajukan teori mengenai fiction yang menyatakan bahwa fiksi adalah imajinasi yang penting dalam menunjang kehidupan dan sebagai sumber berkembangnya ilmu pengetahuan.

8.  Herman Ebbinghaus (1850-1909) : Teori Ebbinghaus berfokus pada proses belajar dan memori. Ia adalah tokoh psikologi pertama yang mengadakan tes intelektual pertama pada anak sekolah dengan menggunakan tes sentence-completion task. Teori memori yang paling terkenal dari Ebbinghaus adalah non sense syllabels, yaitu ketika makin banyak sesuatu yang harus diingat, semakin lama juga waktu yang diperlukan untuk mengulang ingatan tersebut.


Sekian blog aku mengenai perkembangan awal psikologi modern, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Mohon maaf jika masih banyak terdapat kesalahan, Terimakasih😊






Vhadilla Yudha Deshinta (2110321013)
Psikologi Kelas A
Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Psikologi Umum Pertemuan ke-3 : Pengantar Proses dan Fungsi Mental