Psikologi Umum Pertemuan Ke-12 : Behaviorisme

 Psikologi Umum Pertemuan ke-12

 Oleh Ibu Amatul Firdausa Nasa, S.Psi., M.Psi,.Psikolog.

 Selasa, 23 November 2021

BEHAVIORISME 

Behaviorisme adalah suatu aliran psikologi yang memusatkan studi mengenai perilaku individu daripada proses mental. Perilaku yang dimaksud disini adalah segala perilaku yang tampak (overt activities) bukan perilaku yang tidak tampak. Behaviorisme adalah turunan dan evolusi dari aliran sebelumnya yaitu fungsionalisme, bedanya pada behaviorisme ini menentang adanya metode introspeksi dan lebih memilih metode observatif yang lebih objektif.

Dalam psikologi Rusia, behavior dikatakan sebuah refleks/perilaku yang terbentuk secara spontan disebabkan karena adanya fungsi secara biologis, dan tidak ada hubungannya dengan  proses mental.Berbeda dengan Watson, Behaviorisme lebih mementingkan insting daripada frekuensi dari suatu perilaku. 

Tokoh-tokoh behaviorisme antara lain : 

1) Ivan Sechenov (1829-1905) : Sechenov percaya satu-satunya pendekatan yang valid dalam psikologi melibatkan metode objektif fisiologi atau disebut juga Psychology as Physiology. Sechenov juga mementingkan adanya inhibition dalam merangsang refleks.

2)Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) : Pavlov terkenal dengan penelitiannya tentang conditioned refleks dan unconditioned refleks. Menurut Pavlov, organisme merespon suatu refleks dengan syarat dan terkondisi maupun tidak. Refleks tanpa syarat dipicu oleh stimulus yang tanpa syarat juga. Misalnya : meletakkan bubuk makanan di mulut seekor anjing yang lapar akan meningkatkan air liur anjing tersebut. Bubuk makanan disebut stimulus tanpa syarat, dan peningkatan air liur anjing adalah respon tanpa syarat. 

3)Vlamidir M. Bechterev (1857-1927) : Bechterev menulis sebuah buku mengenai Reflexology, yaitu studi objektif tentang perilaku manusia yang berusaha memahami hubungan antara pengaruh lingkungan dan perilaku terbuka. Bechterev juga berpendapat bahwa pendapat Pavlov mengenai saliva method memiliki kekurangan.

4)John Broadus Watson (1878-1958) :  Watson kurang tertarik dengan fisiologi dan lebih tertarik dengan menghubungkan stimulus dan respon. Watson menjelaskan bagaimana perilaku terjadi ketika penyebab sebenarnya tidak diketahui,

5)William McDougal (1871-1938) : Dougal menjelaskan mengenai purposive behavior, yaitu tujuan tertentu atas perilaku. Dougal juga menolak pernyataan Watson (The Battle of Behaviorisme), yang mengatakan bahwa insting tidak dimiliki oleh manusia, dan perilaku manusia dsebabkan oleh kebiasaan yang diajarkan. Menurut Dougal insting itu dimilki oleh semua organisme. 

NEOBEHAVIORISME 

Setelah berkembangnya behaviorisme, kemudian muncul aliran neobehaviorisme yang merupakan kombinasi dari aliran behviorisme dan positivisme logic. Dimana positivisme logic merupakan tingkat positivisme yang lebih maju yang percaya bahwa hasil pengamatan dapat dijelaskan dengan teori-teori yang masuk akal sehingga hasil pengamatan lebih mudah dipahami. Beberapa prinsip dari neobehaviorisme ini adalah :

1.  Fokus kepada proses belajar

2. Sebagian besar tingkah laku dapat dijelaskan melalui hukum conditioning

3. Mengadopsi prinsip operasionalisme

Diantara tokoh-tokoh behaviorisme antara lain :

1) Edward Chace Tolman (1886-1959) : Tolman terkenal dengan penelitiannya mengenai motivasi hanya mempengaruhi performance bukan learning itu sendiri.

2) Clark Leonard Hull (1884-1952) : Hull terkenal dengan teorinya Reaction Potential 

3) Edwin Ray Guthire (1886-1959) : Guthire menjelaskan mengenai One Trial Learning. Menurutnya belajar adalah hasil kontiguitas antara satu pola stimulasi dan satu respon.

4) Burrhus Frederick Skinner (1904-1990) : Skinner menyatakan bahwa tingkah laku bukan sekedar respon terhadap stimulus, tetapi suatu tindakan yang disengaja (Operant Behavior).

Sekian blog aku mengenai Behaviorisme, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman semua. Mohon maaf jika masih banyak terdapat kesalahan, Terimakasih😊

Vhadilla Yudha Deshinta (2110321013)

Psikologi Kelas A

Fakultas Kedokteran

Universitas Andalas